Tv, sekali lagi Tv telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat karena tanpa
TV orang akan mengalami ketertinggalan informasi tentang berbagai
peristiwa di belahan bumi ini. Satu hari saja tidak melihat TV maka kita
akan merasakan ada sesuatu yang kurang atau hiding dalam kehidupan kita
di hari itu. Ternyata TV telah menjadi bagian integral dalam setiap
aspek kehidupan manusia. Sekali lagi TV tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia
Televisi menyajikan, menyuguhkan, mempertontonkan
segala informasi, pesan, muatan moral, iklan dan sejuta info yang
dibutuhkan/dicari oleh pemirsa. Siaran Televisi sangat tajam dalam masuk
disetiap sudut-sudut kehidupan manusia. Masyarakat tidak perlu lagi
repot-repot /susah-susah dalam memiliki t elevisi karena sekarang ini
harga televise sangat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dari
kaca mata sosiologi, televise merupakan salah satu media untuk
sosialisasi, yaitu media untuk mengenal dan mempelajari nilai dan norma
yang berlaku di masyarakat. Disamping itu juga terdapat media
sosialisasi yang lainnya, seperti keluarga, teman sepermainan, sekolah
dan media massa. Saat ini media televisilah yang dianggap suatu media
yang praktis dan efisien dalam mentransfer berbagai pesan yang dibawa
oleh siaran televise.Dengan televise itulah masyarakat akan lebil
mengenal berbagai konsep-konsep , pengetahuan baru, informasi baru yang
tentunya dibutuhkan.
Disadari maupun tidak ternyata siaran televise
dapat memberikan dampak atau pengaruh kepada siapa saja yang
menontonnya.Pengaruh yang dapat ditimbulkan sangat beragam baik pengaruh
secara positif maupun negative. Terkadang/lebih sering, seseorang tanpa
sadar telah terbawa oleh arus siaran televise, baik itu iklan,
tenovela, siaran berita dan sebagainya. Bagi penonton yang telah
memiliki self control yang tinggi akan mampu untuk memfilter setiap
informasi/tayangan televisi yang ditontonnya, namun sebagian besar warga
masyarakat tanpa menyadari telah telinfiltrasi oleh muatan dalam psan
siaran televise tersebut. Lebih parah lagi bila penonton masih anak-anak
yang notabene menelan mentah-mentah tayangan televisi.Sering kita
jumpai pada siaran televise bahwa banyak anak yang menirukan adegan di
televise. Beberapa waktu yang lalu ada siswa SD yang ,meninggal setelah
dibanting oleh temannya, hanya menirukan acara di televise smackdown.Ini
contoh kongkrit ternyata siaran televise dapat mempengaruhi pola piker,
perilaku, gaya hidup, maupun stile kehidupan yang lainnya. Oleh karena
itu dalam menyimak/menonton televisi haruslah bijaksana sehingga dampak
negative dapat dihindari.
Sebagai contoh lain dari sebuah penelitian
di California Selatan menemukan bahwa dalam studi dalam beberapa tahun
terhadap 732 anak, konflik dengan orangtua, perkelahian sesame anak, dan
kejahatan remaja ternyata erat kolerasinya dengan jumlah jam menonton
TV. Anak yang sering mononton acara yang bernuansa kekerasan maka ia
akan tumbuh dengan jiwa keerasan tersebut.Ini kan sangat berbahaya.
Iklan
yang ditawarkan ditelevisi kalau tidak dicermati akan mementuk karakter
konsumtif. Setiap hari disuguhkan barang-barang baru, yang pada
esensinya hanya pengembangan dari barang / produk yang lama, yang
sebenarnya barang baru tersebut tidak sesuai dengan tingkat kebutuhan
kita.
Berikut ini akan diberikan beberapa tip dalam menyimak acara
televise agar proses sosialisasi tidak menimbulkan perilaku menyimpang :
1. Tontonlah acara televise sesuai dengan tingkat umur.
2.
Orang tua selalu mendampingi anak dan mengarahkan serta memberikan
penjelasan tentang acara televise yang dianggap akan memberikan pengaruh
pada perkembangan pribadi anak.
3. Tentukan saat kapan melihat
televise dan saat kapan tidak meilhat televisi. Maksudnya jangan sampai
waktu seharian habis untuk menonton siaran televise ( terutama yang tdak
mendidik ).
4. Orang tua memiliki peran yangsangat besar dalam menentukan akses televise bagi anaknya.
5.
Ajaklah anak melakukan dialog terhadap acara televise yang telah
ditonton, pancinglah mereka untuk dapat berpendapat tentang pengaruh
yang ditimbulkan siaran televis baik secara positif maupun negative.
Sehingga anak dapat belajar untuk mengambil kesimpulan bahwa siaran
televise yang ditontonnya itu akan memiliki pengaruh pada dirinya baik
secara positif maupun negative.
6. Jangan disediakan televise pada
setiap kamar/ruang tidur anak, karena orang tuan akan mengalami
kesulitan dalam mengontrol acara tlevisi yang ditonton anaknya.apalagi
dilengkapi dengan sarana internet yang begitu bebasnya untuk mengakses
suatu informasi.
7. Kalau memungkinkan orang tua dapat melakukan pemblokiran secara program terhadap acara-acara televisi.
Lebih
baik mencegah dari pada anak teerlanjur kecanduan televise ( internet )
sehingga orang tua tidak memiliki daya untuk mengaturnya/mengontrolnya.
Tujuan semula dengan adanya televise diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan anak secara positif namun pada akhirnya justru perilaku
negative anak yang didapat sebagai konsekuensi ketidakberdayaan orang
tua dalam menawasinya dalam menonton televisi.
Rabu, 25 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar